Salah satu karya Musashi yang paling menakjubkan diciptakan ketika ia kembali memegang pisau. Karya itu sebuah patung Kayu yang menampilkan dewa Fudo Myo-o yang berarti "Raja Terang yang Bergeming, yang selalu siap untuk menumbangkan musuh-musuh Buddha [bergeming : tidak bergerak sedikitpun]. Patung kecil ini menampilkan Fudo Myo-o dengan kedua kaki tertancap kuat di tanah, memegang sebilah pedang tunggal yang diacungkan tegak di sisi kanannya. Dengan mata menyala, mulut terkatup rapat, dan kening mengernyit tanda ketetapan hati, ia mengejewantahkan suatu ketegasan yang intens dan energi penuh kemarahan yang mencegangkan. Seakan-akan ingin menegaskan sifat-sifat tadi, bagian belakang dan sampingnya dikitari oleh nyala api. Komentator Jepang menggambarkan patung itu memiliki kankei, atau 'kekuatan meskipun bertubuh kecil', yang lebih jauh lagi bisa didefinisikan sebagai kekuatan yang terkandung dalam kesahajaan. Catatan Misterius tentang kebijaksanaan yang bergeming [ditulis oleh Takuan] : 'sekalipun kebijaksanaan disebut bergeming, ini tidak mengisyaratkan suatu benda yang mati, seperti kayu atau batu. Kebijaksanaan bergerak sebagaimana pikiran bergerak : maju atau mundur, ke kiri, ke kanan, di 10 arah dan ke 8 titik ; dan pikiran ; dan pikiran yang tidak pernah berhenti sama sekali disebut kebijaksanaan yang bergeming. Fudo Myo-o mencengkram pedang dengan tangan kanannya dan memegang seutas tali di tangan kirinya. Giginya menyeringai telanjang dan matanya berkilat-kilat dengan kemarahan. Sosoknya berdiri tegak, siap mengalahkan roh-roh jahat yang akan merintangi hukum Buddha. Yang disebut Fudo Myo-o konon adalah pikiran yang bergeming dan tubuh yang tak bergerak. Tak bergerak artinya tidak tertahan oleh apapun juga. Menatap sesuatu dan tidak menghentikan pikiran disebut bergeming. Jika 10 orang, masing-masing dengan sebilah pedang, mendatangimu sambil mengacung-acungkan senjata, jika kau menangkis setiap pedang tanpa menghentikan pikiran pada setiap tindakan, dan menghampiri musuhmu dari yang satu ke yang berikutnya, maka sempurnalah tindakan yang akan kaulakukan terhadap masing-masing dari 10 orang itu. Ada sejumlah sutra yang dipersembahkan pada Fudo Myo-o, yang memberikan berbagai uraian mengenainya. Ia paling sering dideskripsikan memiliki tubuh berwarna hitam-biru, dan digambarkan dalam keadaan berdiri atau duduk diatas kursi intan dan dikitari nyala api pemurnian Kali-Yuga. Tangan kanannya memegang Pedang Kebijaksanaan yang tajam dikedua sisi [sering ada seekor naga yang melilit mata pedang itu] yang dipakai untuk menebas kebodohan kita. Tangan kirinya memegang tali untuk mengikat nafsu-nafsu kita, dan dengan cara itulah ia mengalahkan musuh-musuh Buddha - kebodohan, keserakahan dan kebencian. Kening Fudo berlipat-lipat. Mata kirinya sering kali memicing tajam. Bibir atasnya yang terangkat memperlihatkan sebuah taring yang mencuat ke bawah sementara sebuah taring lain mencuat keatas dari balik bibir bawahnya. Di bahu kirinya tampak untaian rambutnya. Gelar Fudo dalam bahasa Sansekerta adalah Vidyaraja, dan kata Vidya mempunyai akar kata yang berarti 'kebijaksanaan' atau 'pengetahuan'. Terjemahan dalam bahasa Sino-Jepang, ming 明 yang berarti 'terang' atau 'jernih', menganotasikan baik kebijaksanaan maupun pengetahuan. Baik kata Sansekerta maupun Sino-Jepang itu mengisyaratkan bahwa pengetahuan bersifat supernatural.
Saduran Hlm. 147.
Saduran Hlm. 147.